Minta Sekolah Jangan Ditutupi, Reaksi Uya Kuya Tanggapi Kasus Bullying Anak Vincent Rompies Disorot
Selasa, 27 Februari 2024
Edit
Begini reaksi Uya Kuya tanggapi kasus bullying yang dilakukan anak Vincent Rompies, Legolas Cs.
Seperti diketahui, kasus bullying yang terjadi di salah satu SMA swasta di Serpong, Tangerang Selatan ini tengah jadi sorotan publik.
Adapun salah satu pelaku bully tersebut disebut-sebut anak presenter Vincent Rompies.
Berbagai kalangan mengecam perbuatan yang dilakukan oleh anak Vincent Rompies beserta teman lainnya yang tergabung dalam geng TAI.
Kasus bullying ini pun memantik pesulap Uya Kuya yang ikut bereaksi memberikan pendapatnya terkait soal bullying dilakukan Legolas Cs.
Dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Selasa (27/2/2024), Uya Kuya berikan tanggapan terkait kasus yang viral itu.
Uya Kuya meminta pihak sekolah untuk bertindak tegas serta menerapkan aturan guna menindaklanjuti kasus bullying.
"Yang jelas pihak sekolah harus tegas punya rules untuk menindaklanjuti kasus bullying," kata Uya Kuya.
Kemudian, Uya Kuya juga meminta pihak sekolah untuk tidak menutup-nutupi kasus yang tengah bergulir.
Suami Astrid Kuya itu ingin pihak sekolah menindak tegas para pelaku bullying.
"Jangan menutup-nutupi, jangan menghalang-halangi penyelidikan."
"Dan harus menindak tegas muridnya yang melakukan bullying dengan tingkat kekarasannya," ungkapnya.
Uya Kuya pun setuju jika pelaku bullying yang memang sudah keterlaluan untuk dikeluarkan dari sekolah.
"Kalau sudah keterlaluan, gue setuju untuk di drop out," ucapnya.
Di sisi lain, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) akan mengupayakan mediasi antara keluarga dari terduga pelaku dengan pihak sekolah.
Asisten Deputi Pelayanan Anak PPPA, Atwirlany Ritonga menyebut pihaknya akan melibatkan seluruh keluarga dari teduga pelaku bullying.
"Kita tidak hanya salah satu orang tua atau pihak keluarga tapi seluruh pihak keluarga yang terlibat termasuk anak terduga pelaku itu kita akan libatkan untuk mediasi dengan sekolah," ujar Atwirlany Ritonga, dikutip dari YouTube Was Was.
Atwirlany mengatakan, hal itu bertujuan agar para terduga pelaku bullying tetap bisa mendapatkan pendidikan.
"Itu kita upayakan untuk pendidikan terbaik buat anak," katanya.
Lebih lanjut, Artwirlany memberkan alasan pihaknya turut mengawal kasus bullying tersebut.
Pihak PPPA berharap agar sekolah lain bisa lebih memperhatikan soal kasus kekerasan yang terjadi di dalam maupun di luar sekolah.
"Ya kita supaya sekolah lain juga aware lah bahwa ada kekerasan yang terjadi di sekolah."
"Sebenarnya kan sudah ada aturan Permendikbud Risek Nomor 46 Tahun 2003 tentang pencegahan dan penanganan kekerasan di satuan pendidikan," terangnya.
Maka dari itu, PPPA bakal membantu mendorong sekolah-sekolah lain untuk menerapkan sesuai peraturan yang ada.
"Itu yang kita dorong kepada sekolah untuk menerapkan Permendikbud itu," lanjutnya.
Korban Perundungan Anak Vincent Rompies Cs Buka Suara
Salah satu korban bully geng anak Vincent Rompies membeberkan curhatannya terkait perundungan yang dialaminya.
Korban bullying geng anak Vincent Rompies yang lakukan perundungan merasa dijebak hingga mengalami hal-hal berupa kekerasan fisik.
Dilansir dari Tribun Trends, salah satu korban bernama Arlo ternyata sempat bercerita kepada temannya usai ditatar oleh geng untuk pertama kalinya.
Arlo mengaku saat itu dirinya telah menyetujui ditatar oleh senior di Geng Tai lantaran ingin bergabung dengan geng tersebut.
Ia pun telah mengetahui konsekuensi yang akan ia terima jika bergabung.
Usai ditatar yang pertama kalinya, Arlo mengalami luka lebam di tubuhnya.
Sahabat korban, Arin turut menjelaskan akibat yang dialami oleh Arlo.
"Korban juga tahu resiko awalnya masuk ke dalam geng itu tuh pastinya ada yang namanya tatar," terang Arin.
"Korban merasa itu hal yang wajar dan biasa karena ini memang syarat sah untuk masuk ke dalam geng tersebut," sambungnya.
Kemudian untuk yang kedua kalinya, korban diajak berkumpul di sebuah tempat.
Namun saat itu korban merasa dijebak saat tiba di tempat yang disepakati.
"Diminta bertemu atau berkumpul bersama anggota GT (Geng Tai) di warung ibu gaul (WIG), diajak ketemu jam 15.00 WIB," ujar Arin.
Saat tiba di tempat, Arlo kembali ditatar lebih parah dari sebelumnya.
"Pas di sana ternyata dia ditatar lagi, tapi jauh lebih parah karena penganiayaan yang didapatkan lebih parah dari sebelumnya," ungkap Arin.
Korban kemudian mengadu kepada orang tuanya.
Vincent Rompies tak Peduli Keluarganya Dihujat
Sadar diri akan kasus yang menimpa anaknya, Vincent Rompies berusaha tegar menghadapi masalah anaknya yang terseret dugaan pembullyan di sekolahnya.
Selama ini dicap sebagai family man, ekspektasi netizen runtuh melihat kelakuan anak Vincent Rompies bersama genknya.
Muncul ke publik, Vincent Rompies hanya menginginkan kasus ini selesai.
Dia bahkan sudah tidak peduli dengan hujatan netizen soal kelakuan anaknya, Legolas.
Vincent Rompies mengaku sudah tak membuka sosmed selama dua minggu terakhir.
Pengakuan itu disampaikan Vincent Rompies saat diwawancarai oleh awak media, Kamis malam.
"Justru saya sudah tidak membuka sosial media sudah dua minggu ini," jelasnya, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Jumat (23/2/2024).
Selain ramainya hujatan kepadanya dan sang putra, tidak sedikit juga warganet yang ikut membela.
Walau banyak dihujat, namun Vincent Rompies tak mau mempedulikan apapun.
Dia hanya ingin fokus kasus sang putra bisa selesai.
"Saya tidak peduli apapun, yang saya pedulikan hanya saya ingin masalah ini cepat selesai," sambungnya.
Namun di sisi lain, Vincent berterima kasih masih banyak pihak yang turut memberikan dukungan padanya dan keluarga.
"Terima kasih buat semua teman-teman yang sudah mendoakan juga," ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, presenter 43 tahun ini turut mengapresiasi kinerja kepolisian yang kooperatif. Hingga proses pemeriksaannya berjalan dengan lancar.
"Sangat kooperatif, kinerjanya saya sangat apresiasi di Polres Tangsel ini," ucapnya.
"Dari jam 11, saya nggak inget berapa pertanyaanya, tapi yang penting lancar semua sudah berjalan," lanjutnya.
Vincent Rompies juga menyebut putranya kini masih berstatus sebagai saksi atas kasus bullying tersebut.
Sumber : palembang.tribunnews