INILAH Sosok Bedu, Komedian yang Dulu Kaya Kini Harus Hidup Sederhana, Banting Setir jadi Politikus


Siapa yang tak mengenal sosok komedian Bedu?

Pemilik nama asli Harabdu Tohar ini dulunya tergabung dengan grup lawak Cagur bersama Denny dan Narji.

Kerap wara-wiri di layar kaca menghibur penonton, tak heran jika Bedu dulu hidup bergelimangan harta.

Namun kini, kehidupan sang komedian telah berbuah.

Bedu mengalami kesulitan ekonomi hingga harus menjual rumah mewahnya dan pasrah dengan kehidupan.

Bedu mengatakan, istri dan anaknya turut harus beradaptasi dengan kehidupan baru mereka saat ini.

Sosok Bedu adalah seorang komedian, aktor, juga presenter yang lahir pada 8 Juli 1979.

Dia mengawali karier di dunia entertainment sejak bergabung dengan grup lawak Cagur yang beranggotakan Denny dan Narji.

Ketiga anggota Cagur merupakan alumni dari Universitas Negeri Jakarta, dan Bedu adalah satu-satunya anggota Cagur saat itu yang berada di jurusan teknik sipil, sedangkan Denny dan Narji berada di jurusan ekonomi.

Setelah dikeluarkan dari kelompok Cagur dan tampil sendiri, posisi Bedu digantikan oleh Wendy Armoko, yang juga merupakan lulusan Universitas Negeri Jakarta dan berada di jurusan seni rupa.

Bedu juga sering dipasangkan bersama dengan Cak Lontong dan Denny Project P saat mengisi beberapa program.

Seperti pada program Waktu Indonesia Bercanda, Indonesia Lawak Klub, RT 5 maupun Peristawa.

Bedu menikah dengan Irma Kartika Anggreani pada 7 Februari 2010 dan dikaruniai anak bernama Muhammad Abrar Darraz Rayyan yang lahir di Rumah Sakit Kemang Medical Center.

Alami Kesulitan Ekonomi hingga Jual Rumah

Bedu sempat dikabarkan mengalami permasalahan ekonomi.

Bahkan, Bedu sampai harus menjual rumahnya yang seharga Rp 5,5 miliar untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Beredar kabar jika Bedu menjual rumah mewahnya demi membayar hutang pinjaman online.

Namun Bedu menepis kabar miring itu.

Dia menjelaskan, rencananya menjual rumah mewah itu yang tak lain demi memenuhi kebutuhan hidupnya.

Ia mengaku bingung karena sudah banyak yang menawar rumahnya dengan harga yang fantastis.

Di sisi lain, rupanya Bedu juga sudah menjual dua mobil mewah miliknya.

Di antaranya mobil Mercy dan Pajero Sport.

"Udah dua mobil aku jual, satu Mercy satu Pajero Sport alhamdulillah udah menutupi semuanya,"

"udah dijual semua udah habis membayar semua kebutuhan selesai," pungkasnya.

Berawal dari pandemi, Bedu mengaku pekerjaannya semakin berkurang hingga akhirnya mempengaruhi keuangan keluarga.

Penghasilannya tak lagi sebesar dulu, tapi ada banyak pengeluaran.

“Berawal dari pandemi, berkurang satu-satu, dari tiga pekerjaan tinggal dua, dua jadi satu," tutur Bedu dikutip dari YouTube Silet.

“Satu pekerjaan, tidak ada pekerjaan, tinggal undangan-undangan bintang tamu," jelasnya.

Pilih jadi Politikus

Kini Bedu memilih untuk meniti karier sebagai politikus.

Bedu kini fokus calonkan diri sebagai anggota legislatif daerah pemilihan DKI Jakarta II dari partai Gerindra..

Diberitakan sebelumnya, Harabdu Tohar atau yang dikenal sebagai Bedu atau Bedu Tohar memilih untuk mundur dari pencalonannya sebagai bakal calon anggota legislatif (bacaleg) DPRD Provinsi Banten pada Pemilu 2024.

Pria asal Tangerang Selatan itu memilih daftar menjadi anggota DPR RI pada Pemilu 2024, untuk daerah pemilihan DKI Jakarta II dengan nomor urut 3 dari Partai Gerindra.

Bukan hanya batal dari pencalonannya di DPRD Banten, Komedian Bedu juga telah hengkang dari Partai Amanat Nasional (PAN), dan memilih bergabung dengan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Bedu menyampaikan, alasan dirinya batal dari pencalonan anggota DPRD Banten dari partai PAN, lantaran ada beberapa persoalan yang terjadi di internal partai.

"Kemarin waktu di dprd provinsi, ada sedikit masalah, di internal."

"Sambil mengisi kekosongan itu saya langsung mengundurkan diri," ujarnya kepada TribunBanten.com melalui sambungan telepon, Sabtu (4/11/2023).

Sebelum memutuskan untuk mengundurkan diri dari pencalonannya sebagai bacaleg DPRD Banten.

Bedu mengaku telah menyampaikan kepada pihak partai PAN, bahwa ada yang menawarinya bergabung ke partai besar untuk maju di DPR RI.

"Update selanjutnya, awalnya saya enggak pilih karena milih di sini,"

" tapi lama-lama saya merasa enggak dianggap di sini (internal PAN,-red), cuma yang di DPR RI aja yang dianggap," katanya.

Bedu merasa dirinya lebih dianggap oleh temannya yang berada di partai lain, yang menawarkan dia maju ke DPR RI.

Sehingga memilih mundur dari pencalonannya di DPRD Banten, dan memilih untuk maju ke DPR RI lewat partai Gerindra.

"Di DPRD Banten saya merasa ngga dianggap, kaya ngga ada tempat lah di partai, akhirnya mundur."

"Nah tiba-tiba ada temen kenalan saya, langsung nawarin mau ngga coba di DPR RI, yaudah Alhamdulillah disambut," terangnya.

Kata Bedu, persoalan itu terjadi jauh sebelum penetapan DCS dilakukan oleh KPU Provinsi Banten.

Sehingga kini ia mantap memilih untuk maju di DPR RI lewat partai Gerindra, ketimbang pencalonan di DPRD Banten melalui partai PAN.

"Mungkin siapa saya gitu yah, padahal saya butuh bantuan juga, selama ini saya berjuang sendiri di provinsi Banten,"

"jadi yaudah lah saya bukan siapa-siapa kali, Alhamdulillah di sini baru dapat posisi di DPR RI," terangnya.

Bedu menuturkan, alasannya memilih maju ke DPR RI, salah satunya yaitu dikarenakan jarak antara tempat tinggal dia ke Jakarta jauh lebih dekat.

Sehingga lebih memilih maju ke DPR RI daripada ke DPRD Banten.

"Jaraknya bisa lebih dekat ke Jakarta, apalagi dapilnya deket dengan perumahan saya," ungkapnya.

Sebagai seorang seniman tanah air, Bedu mengaku memiliki sejumlah motivasi untuk maju di DPR RI.

Menurut dia, dengan menjadi anggota DPR RI, tentunya bisa memiliki dampak besar agar aspirasinya bisa didengar oleh pemerintah pusat.

"Motivasinya ingin berjuang bersama sesederhana itu, mungkin (kalau jadi anggota DPR RI,-red) lebih besar kemungkinan didengar,"

"karena berada di lingkaran yang lebih besar, lebih punya kewenangan lebih tinggi," terangnya.

Bedu menilai bahwa apabila dirinya terpilih sebagai anggota DPR RI, tentu dirinya bisa mendapatkan koneksi dan jaringan yang lebih luas.

"Sehingga kemungkinan untuk berjuang lebih mudah dan lebih banyak fasilitasnya, lebih banyak kemungkinannnya itu lebih besar," jelasnya.

Bedu berharap pada kontestasi Pemilu 2024, dirinya bisa diberikan kepercayaan oleh masyarakat di dapil DKI Jakarta II.

Sebab menurut Bedu, ketika dirinya sudah masuk di DPR RI, kemungkinan untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat atau mensejahterakan masyarakat itu jauh bisa lebih besar.

(Bangkapos.com/TribunJatim.com/Tribunnews.com) 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel